Hi growth people, masa krisis seperti yang sedang kita alami ini telah memaksa sebagian besar pengusaha dan perusahaan untuk mengadaptasikan kembali bisnis modelnya. Di satu sisi tidak sedikit ide bisnis besar yang terbentuk di periode krisis seperti saat ini.
Sebagai contoh, krisis pada tahun 2008 mendisrupsi industri properti di US. Saat itu market menuntut tempat tinggal yang terjangkau tanpa perlu komitmen jangka panjang, akhirnya Airbnb muncul sebagai alternatif solusi yang lebih murah dan lebih fleksibel. Ide yang luar biasa sukses ini pun membuat business valuation Airbnb mencapai $ 1 miliar di tahun 2011.
Jika kamu memiliki ide bisnis yang sudah siap untuk diluncurkan, posisikan value yang kamu tawarkan sebagai solusi yang tepat menjawab kebutuhan market saat ini. Untuk membantu merealisasikan ide bisnis di masa krisis ini, kami sudah menyediakan beberapa tips untuk kamu check:
1. Find your niche.
Apakah solusi yang akan kamu berikan bisa dialamatkan kepada segmentasi market-nya? Juga, apakah akan mampu menjawab kebutuhan mereka untuk melewati masa krisis ini? Identifikasi issue yang sedang dihadapi oleh segmentasi market yang kamu tuju.
Tidak sedikit pilihan niche yang bisa kita coba penuhi kebutuhannya di masa krisis ini. Misalnya industri kesehatan dan pendidikan yang selalu menjadi kebutuhan vital, saat ini memberikan peluang untuk inisiatif bisnis model yang inovatif untuk bisa beradaptasi dengan consumer behavior yang sudah berubah dibandingkan dengan sebelum masa krisis.
Jika kamu bisa memenuhi niche yang kamu tuju dengan solusi yang sesuai, lakukan yang terbaik ketika sedang mengeksekusi ide kamu itu. Seperti yang dikatakan pendiri Founder Institute, Jonathan Greechan, “You want to be skating towards where the puck is going, not where the puck is right now.”
2. Persiapkan mental.
Cek kesiapan modal kamu. Jika memang dari dahulu untuk memenangkan funding bukan perkara yang mudah, maka situasi saat ini akan jauh lebih menantang karena para investor pun akan lebih hati-hati untuk mengeluarkan dana dan mungkin lebih memilih untuk dijadikan saving.
“Investors aren’t looking for ideas right now — they’re looking for businesses with a team and traction.” Kamu perlu menyisihkan dana pribadi sebagai modal untuk menjalankan pilot project dari ide bisnis kamu itu sehingga nantinya akan memberikan peluang yang lebih besar untuk mendapatkan funding apabila ide yang kamu miliki sudah direalisasikan dan mendapatkan respon dari market atas solusi yang kamu tawarkan sebagai acuan untuk melakukan langkah optimisasi di tahap selanjutnya.
3. Pertimbangkan mencari partner bisnis.
Dimana perlu diingat bahwa setiap partner pun pasti ingin melihat komitmen kontribusi kita secara finansial, coba siapkan beberapa skema bisnis dengan kontribusi peran pekerjaan yang lebih besar untuk mengganti kontribusi modal yang lebih kecil untuk dinegosiasikan kepada calon partner kamu.
Untuk memanfaatkan kelebihan yang kamu miliki, menjadi disiplin merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi. Buat checklist setiap pagi untuk segala hal yang harus diselesaikan, misalnya menyelesaikan partnership proposal untuk calon partner bisnis kamu atau mendesain Minimum Valiable Product dari produk/layanan bisnis kamu.
Untuk merealisasikan sebuah konsep bisnis kamu hanya perlu mematangkan ide awal yang kamu punya, misalnya dengan memberikan fitur-fitur manfaat produk/layanan agar layak diluncurkan sebagai pilot project dengan tujuan agar kamu bisa mendapatkan gambaran aktual tentang bagaimana market merespon solusi yang kamu ciptakan.
Terakhir, jangan sampai
ide yang sudah kamu susun akhirnya menguap, terlupakan dan lebih dulu direalisasikan oleh kompetitor. Kamu tidak akan pernah tau bagaimana market akan menanggapi solusi yang kamu hadirkan ditengah-tengah mereka.
Kami pun saat ini sudah menyediakan layanan business development sebagai solusi untuk membantu mematangkan ide bisnis secara strategis, menyusun perencanaan konsep dan bisnis model dengan menyesuaikan issue yang saat ini ditemukan di market termasuk mendesain skenario langkah optimisasi untuk bisa cepat menyelesaikan setiap respon yang market berikan, sehingga produk/layanan dari bisnis kamu pun bisa sampai ke tahap mature dengan waktu yang lebih singkat.
“Sometimes the only way to win is to die trying” – Joe Jonas.